Sunday, December 3, 2023
HomeBelajarArtificial Intelligence dan Pengaruhnya bagi Pendidikan Indonesia

Artificial Intelligence dan Pengaruhnya bagi Pendidikan Indonesia

Apa itu Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan

Awal tahun ini diramaikan dengan kemunculan booming Artificial Intelligence, yang digadang-gadang memiliki kemampuan yang luar biasa. Diawali dengan kemunculan Chat-GPT yang menarik banyak sekali perhatian dengan kemampuan artifisialnya. Fenomena ini bahkan menimbulkan keyakinan bahwa Artificial Intelligence akan mampu menggeser dan merubah peranan manusia dalam perkembangan zaman. Pekerja akan digantikan AI, seniman, tukang, bahkan pekerjaan lain akan digantikan AI. Tapi benarkah demikian faktanya?

Sejarah Singkat Artificial Intelligence

Sejarah kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) mencakup beberapa dekade perkembangan yang panjang dan kompleks. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah AI:

  1. Awal Mula AI (1940-an-1950-an) Era AI dimulai pada tahun 1940-an, ketika ilmuwan seperti Alan Turing mulai mempertimbangkan kemungkinan komputer dapat digunakan untuk meniru pemikiran manusia. Pada tahun 1950, Alan Turing menciptakan Imitation Game sebagai tes awal untuk mengukur kecerdasan mesin.
  2. Dartmouth Conference (1956) Konsep AI secara resmi diumumkan pada Konferensi Dartmouth College pada tahun 1956, yang dipimpin oleh John McCarthy. Konferensi ini dianggap sebagai titik awal resmi AI. Era ini kemudian diteruskan oleh Era Symbolic Artificial Intelligence (1950-an-1960-an): Selama periode ini, peneliti AI berfokus pada masalah dasar seperti pemrosesan bahasa alami, pemikiran simbolik, dan pemecahan masalah. Program pertama yang dikembangkan dalam konteks Artificial Intelligence adalah “Logic Theorist” oleh Allen Newell dan Herbert A. Simon, yang dirancang untuk membuktikan teorema matematika.
  3. Era Kecerdasan Terkoneksi (1960-an-1970-an). Pada tahun 1960-an, penelitian di bidang jaringan saraf tiruan (artificial neural networks) dimulai. Munculnya bahasa pemrograman seperti LISP dan Prolog memfasilitasi pengembangan sistem berbasis pengetahuan.
  4. “Musim Dingin AI” (1970-an-1980-an): Perkembangan Artificial Intelligence mengalami stagnasi pada tahun 1970-an dan 1980-an, yang dikenal sebagai “Musim Dingin AI” karena kurangnya kemajuan nyata dan pendanaan yang terbatas.
  5. Revival AI (Akhir 1980-an-Milennium) Pada akhir 1980-an, terjadi kebangkitan Artificial Intelligence berkat perkembangan komputasi dan pendekatan baru seperti sistem berbasis aturan dan mesin vektor pendukung (Support Vector Machines). Sistem berbasis pengetahuan seperti expert systems mulai digunakan secara komersial dalam aplikasi bisnis dan industri.
  6. Pembelajaran Mesin dan Deep Learning (2000-an-Sekarang) Perkembangan terbesar dalam Artificial Intelligence datang dengan kemunculan pembelajaran mesin (machine learning) dan deep learning pada awal abad ke-21. Algoritma pembelajaran mesin seperti neural networks mendapatkan kepopuleran, memungkinkan komputer untuk belajar dari data dan melakukan tugas-tugas yang semakin kompleks seperti pengenalan wajah, pemrosesan bahasa alami, dan mobil otonom.

Bagaimana Perkembangan Artificial Intelligence Saat Ini

AI di Masa Kini. AI telah digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pencarian web, asisten virtual, kendaraan otonom, diagnostik medis, dan banyak lagi. Kemajuan dalam pemrosesan bahasa alami dan pemahaman komputer semakin meningkatkan kemampuan AI untuk berinteraksi dengan manusia. Beberapa perusahaan terus mengambangkan AI bagi kepentingan bisnis mereka.

Lihat Juga :  Perkembangan Kekhalifahan Dinasti Umayah

Tesla, perusahaan mobil listrik terbesar mengembangkan Artificial Intelligence salah satunya untuk menunjang teknologi kendaraan otomatis mereka. Artificial Intelligence digunakan untuk menganalisis lalu lintas dan merekayasa kendaraan agar dapat berjalan tanpa pengemudi. Perusahaan Microsoft juga mengembangkan Artificial Intelligence, salah satu yang terlihat adalah upaya Microsoft menggeser dominasi Google dengan melengkapi peramban mereka dengan Artificial Intelligence.

Tidak hanya perusahaan besar, Artificial Intelligence juga dimanfaatkan oleh banyak orang. Programer menggunakan AI untuk menulis kode pemrogaman dengan lebih cepat. Artificial Intelligence bahkan digunakan oleh fotografer agar potret/foto yang mereka ambil bisa disunting dengan lebih cepat. AI bahkan bisa menggenerate atau menciptakan gambar/foto sendiri, tanpa melibatkan campur tangan manusia dalam prosesnya.

Ruang Lingkup Artificial Intelligence

Perkembangan artificial intelligence saat ini terjadi cepat dan pesat. AI berkembang hampir di semua lini. Dalam lingkup grafis misalkan, AI sudah bisa menggenerate juga memproses perintah untuk membuat gambar dengan detail tertentu. Tidak hanya grafis, teks dan video juga bisa diproses dengan cepat oleh AI. Menghadapi perkembangan ini, kita perlu mengetahui lingkup apa saja yang telah dikembangkan menggunakan Artificial Intelligence.

Chat-GPT sebagai Artificial Intelligence Model Bahasa

Salah satu inovasi dalam perkembangan Artificial Intelligence adalah kemunculan Chat-GPT (generatif pretrained transformer). Dalam bahasa awam, Chat-GPT merupakan pemngembangan model bahasa yang memiliki kemampuan untuk memahami dan menghasilkan teks dalam bahasa manusia yang alami.

Artificial Intelligence model bahasa dengan Chat-GPT
Tampilan layar aplikasi Chat-GPT yang memiliki permodelan bahasa dan bisa digunakan sebagai chatbot

Fitur utama dari ChatGPT adalah kemampuannya untuk berinteraksi dengan pengguna melalui teks dan memberikan jawaban yang kontekstual dan informatif. Model ini dilatih dengan sejumlah besar data teks dari internet, sehingga memiliki pengetahuan umum yang luas. Penggunaan model bahasa ini bisa digunakan untuk chat-bot, virtual asisten, penulisan otomatis dan lain sebagainya.

Di awal kemunculannya, Chat-GPT dan model bahasa sejenis, digadang-gadang akan merubah kebiasaan orang dalam mencari informasi di internet. Saat ini, arus informasi utama di internet masih melalui mesin pencarian seperti google, atau bing. Ketika orang ingin mencari informasi tentang resep misalnya, dia akan membuka google, kemudian melakukan pencarian resep makanan dan google akan mengarahkan kepada berbagai situs yang menyediakan resep makanan dalam situsnya.

Dengan adanya Chat-GPT, maka kita cukup memberikan perintah kepada Chat-GPT untuk menggenerate informasi spesifik tentang resep makanan, dan Chat-GPT akan menyediakan informasi spesifik sesuai yang kita perintahkan. Chat-GPT akan melakukan proses pencarian dalam databasenya, kemudian mengolahnya, dan menyajikan data langsung kepada pengguna. Dengan begitu kita tidak perlu lagi mengunjungi situs per situs untuk mencari informasi.

Artificial Intelligence dalam Pengolahan dan Sunting Grafis

Selain model bahasa, Artificial Intelligence juga merambah pada model grafis. Berbeda dengan model bahasa seperti Chat-GPT, model grafis memfokuskan hasil berupa gambar-grafis. Artificial Intelligence dalam lingkup ini dapat membantu cara kita memproses, menghasilkan, dan berinteraksi dengan gambar dan grafis. Salah satu aplikasi yang cukup banyak digunakan adalah aplikasi untuk menghasilkan gambar seperti Midjourney.

Model grafis/gambar membuat Artificial Intelligence mampu melakukan perintah dalam model grafis. Hal-hal seperti membuat gambar, melakukan pewarnaan gambar hitam putih, mensortir gambar, pengeditan gambar dan lain-lain bisa dilakukan oleh mesin Artificial Intelegence. Proses yang dilakukan, menghasilkan gambar atau kondisi yang mirip dengan ciptaan manusia.

Lihat Juga :  Teori Penciptaan Dunia

Penggunaan Mesin Artificial Intelligence dalam Berbagai Aplikasi

Selain digunakan dalam model bahasa dan model grafis, banyak juga pengembangan-pengembangan Artificial Intelligence dalam berbagai bidang. Model suara misalnya, terdapat beberapa aplikasi yang bisa menggenerate teks menjadi bentuk suara. Suara yang dihasilkan mendekati suara seperti suara manusia asli. Bahkan dalam beberapa aplikasi, kita bisa menggunakan suara tokoh terkemuka seperti presiden atau penyanyi

Penggunaan Artificial Intelligence juga terdapat pada model video. Kita tentu familiar dengan penggunaan fitur filter video di aplikasi semacam instagram maupun tiktok. Artificial Intelligence punya andil dalam pengembangan fitur-fitur tersebut. Bahkan artificial intelligence bisa digunakan untuk membuat video yang dibuat sendiri oleh mesin AI, seperti yang dilakukan Deep Fake.

Penggunaan-penggunaan artificial intelligence seperti yang disebut dia atas merupakan pengembangan AI yang umum kita ketahui. Sebagai pengguna, kita juga bisa mencoba aplikasi-aplikasi berbasis AI. Tetapi penggunaan AI tidak hanya sebatas hal hal di atas. Terdapat banyak pengembangan-pengembangan yang melibatkan Artificial Intelligence, hampir di segala bidang.

Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Bidang Pendidikan

Penggunaan Artificial Intelligence yang semakin luas, hampir meliputi segala bidang. Tidak terkecuali dengan bidang pendidikan. Khususnya penggunaan Artificial Intelligence di sekolah, baik digunakan oleh siswa, guru, maupun pihak lain yang berkepentingan. Apa saja pemanfaatan Artificial Intelligence dalam pendidikan? Berikut akan kita bahas secara umum.

Artificial Intelligence sebagai Tandem Belajar

Peran Chat-GPT yang bisa memberi fungsi sebagai chatbot, banyak digunakan kalangan siswa untuk menjadi tandem belajar. Chat-GPT bisa menjadi mesin yang bisa dimanfaatkan untuk tanya jawab, belajar, dan sebagainya. Contoh yang banyak ditemui adalah pemanfaatan Chat-GPT untuk mencari informasi lebih cepat dan lebih spesifik sesuai keinginan kita.

Pemanfaatan Chat-GPT dalam berbagai kesempatan bahkan diandalkan siswa untuk membantu mengerjakan tugas seperti pembuatan artikel, makalah, dan sebagainya. Pemanfaatan Chat-GPT juga dilakukan untuk mencari informasi yang lebih cepat dan lebih sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Jika dimanfaatkan dengan baik dan benar, Chat-GPT atau model artificial intelligence lain bisa sangat membantu kita dalam membantu belajar. Pemanfaatan artificial intelligence bahkan tidak terbatas di lingkungan sekolah saja. Pendidikan dalam lingkup yang lebih luas, juga sangat terbantu dengan adanya pemanfaatan artificial intelligence.

Artificial Intelligence dalam Membantu Tugas Guru Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran

Pemanfaatan model artificial intelligence banyak membantu guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran. AI bisa digunakan untuk membantu guru membuat media pembelajaran. Sebelumnya, guru sebagai pendidik mengalami kesulitan untuk membuat media pembelajaran. Adanya artificial intelligence banyak membantu kerja guru.

Contoh yang paling terasa adalah pemanfaatan artificial intelligence untuk membuat soal. cukup dengan memberikan model AI contoh materi, kita bisa menggenerate berbagai bentuk soal dari materi yang kita beri. Model Artificial Intelligence juga bisa membantu kita dalam pembuatan video pembelajarn dengan melakukan generate suara serta video.

Lihat Juga :  Sejarah dan Perkembangan Sosiologi sebagai Sebuah Ilmu

Artificial Intelligence juga sangat membantu guru dalam proses belajar. Seorang guru tentu harus terus belajar, terutama yang berkaitan dengan perkembangan teknologi. Adanya artificial intelligence seperti Chat-GPT bisa mempermudah guru dalam belajar. Contoh mudahnya kita bisa mempelajari berbagai hal, langkah demi langkah menggunakan AI.

Potensi Artificial Intelegence dalam Pendidikan

Artificial intelligence memilki potensi yang sangat besar dan beragam. Kita bisa memanfaatkan Artificial Inteliigence untuk semua kebutuhan. Baik untuk belajar, bisnis, mencari informasi, dan banyak lainnya. Oleh karena itu, kita harus mengikuti perkembangan AI kedepannya, jangan sampai ketinggalan.

Ancaman Artificial Intelegence dalam Pendidikan

Selain memiliki banyak potensi, Artificial Intelligence juga memiliki berbagai ancaman dalam pendidikan. Hal ini berkaitan dengan penyalahgunaan Artificial Intelligence yang tidak dibarengni dengan tanggung jawab. Apa saja ancaman-ancaman Artificial Intelligence dalam dunia pendidikan, berikut akan kita bahas.

Artificial Intelligence dan Tindakan Plagiasi

Penggunaan artificial intelligence yang tidak dibarengi dengan rasa tanggung jawab bisa membawa kita dalam tindakan seperti plagiasi. Pemanfaatan AI dalam membuat makalah misalnya. Dengan menggunakan Chat-GPT kita bisa dengan mudah membuat makalah. Tetapi makalah yang dibuat AI tidak bisa begitu saja kita pakai. Makalah ini harus tetap kita periksa sumber referensinya.

Dalam pembuatan makalah, mesin AI biasanya mengambil contoh data yang ada di internet, atau mengambil data yang terdapat dalam database mesin mereka. Sebagai pengguna, kita tentu tidak tahu dari mana saja AI mendapatkan referensinya. Hal ini membuat kita bisa terjebak dalam tindakan plagiasi. Terlebih jika kita langsung menggunakan hasil kerja AI tanpa melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Artificial Intelligence Mengurangi Kreatifitas dan Kemandirian dalam Berfikir

Semakin mudahnya kita dalam menggunakan artificial intelligence untuk melakukan sesuatu tentu akan berpengaruh pada kemampuan kita. Ketika kita terbiasa menggunakan AI untuk melaksanakan tugas, tentu kemandirian kita akan berkurang karena terlalu tergantung pada AI. Contohnya jika kita terbiasa membuat soal menggunakan AI. Suatu saat ketika kita harus membuat soal tanpa menggunakan AI, tentu kita akan mengalami kesulitan.

Ketergantungan terhadap AI juga bisa mempengarui kreatifitas kita. Membuat cerita pendek atau puisi misalnya. Kedua hal tersebut bisa dengan mudah dilakukan mesin AI. Lambat laun, kreatifitas kita akan berkurang apabila hal-hal yang berkaitan dengan kreatifitas kita serahkan pada AI.

Artificial Intelligence dan Dilema Moral

Artificial Intelligence merupakan sebuah mesin yang bisa berpikir. Tetapi mesin ini tidak memiliki kesadaran layaknya manusia. Artinya Artificial Intelligence kan melakukan segala yang diperintahkan oleh penggunanya. Tindakan yang diambil kadang bersinggungan dengan nilai moral yang kita anut.

Artificial Intelligence model gambar dengan Deep Fake
Tampilan layar aplikasi Deep Fake yang memiliki permodelan grafis dan bisa digunakan untuk mengedeit grafis

Contoh paling berbahaya adalah penggunaan Deep Fake. Deep Fake merupakan aplikasi yang bisa merekayasa video sesuai yang diperintahkan pengguna. Penggunaannya sangat luas dari sekedar lucu-lucuan, bahkan yang menjurus ke fitnah. Deep fake bisa mengganti wajah/sosok seseorang dalam video dengan wajah/sosok yang kita inginkan. Hal ini tentu bisa menyebabkan misinformasi bahkan bisa berujung ke fitnah.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments