Salah satu objek belajar sejarah yang paling awal, adalah mencari penjelasan tentang bagaimana dunia ini bermula. Sebelum mempelajari makhluk, peradaban atau peninggalan kuno, sebaiknya kita mengetahui bagaimana dunia ini tercipta. Pengetahuan tentang penciptaan dunia akan menjadi titik awal kita dalam mempelajari objek sejarah lainnya.
Ragam Teori Penciptaan Dunia dari Berbagai Ilmuwan.
Proses penciptaan dunia atau asal muasal alam semesta, memiliki beragam teori yang menjelaskan proses penciptaan. Beberapa teori dikemukakan oleh beberapa ilmuwan. Teori-teori yang dikemukakan merupakan hasil dari penelitian disertai dengan bukti-bukti pendukung.
Teori Penciptaan Dunia Steady State
Salah satu teori tentang asal mula alam semesta adalah teori Steady State. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta tidak memiliki awal atau akhir, tetapi selalu ada dan selalu sama. Teori ini didasarkan pada prinsip kosmologi sempurna, yang menyatakan bahwa alam semesta di manapun dan kapanpun memiliki sifat yang tetap.
Teori Steady State atau Teori Keadaan Tetap dalam kosmologi adalah konsep yang pertama kali diajukan oleh beberapa ilmuwan pada tahun 1948. Tim ilmuwan tersebut terdiri dari Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Hermann Bondi
Menurut teori Steady State, alam semesta mengembang secara terus menerus, tetapi materi yang hilang karena pengembangan akan digantikan oleh materi baru yang tercipta secara terus menerus. Hal ini berarti, jumlah dan kepadatan materi di alam semesta tetap dan konstan. Teori ini berbeda dengan teori ledakan besar (Big Bang), yang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari suatu titik awal yang sangat padat dan panas.
Teori Steady State pernah populer di kalangan ilmuwan pada abad ke-20, tetapi kemudian ditolak karena tidak sesuai dengan bukti-bukti astronomi, seperti latar belakang radiasi gelombang mikro (cosmic microwave background) dan evolusi galaksi. Teori steady state juga sulit menjelaskan asal mula hukum fisika dan sumber energi penciptaan materi .
Teori Penciptaan Dunia Ledakan Besar (Big Bang)
Teori Big Bang adalah teori yang menjelaskan asal mula alam semesta. Menurut teori ini, alam semesta bermula dari sebuah titik tunggal yang sangat kecil, padat, dan panas sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Titik ini meledak dalam suatu peristiwa yang dikenal sebagai Big Bang, dan dari ledakan dahsyat itu, alam semesta mulai berkembang dan terus berkembang hingga seperti yang kita kenal saat ini.
Teori Big Bang menyatakan bahwa sebelum alam semesta seperti yang kita kenal sekarang, seluruh materi, energi, dan ruang-waktu ada dalam keadaan sangat padat dan panas yang disebut “singularity.” Kemudian, dalam sekejap, singularity meledak, menciptakan alam semesta.
Setelah ledakan awal, alam semesta mulai mengalami ekspansi. Ini berarti bahwa bintang, planet, dan galaksi semakin menjauh satu sama lain seiring berjalannya waktu. Ekspansi ini masih berlangsung hari ini.
Seiring berjalannya waktu, materi dalam alam semesta mulai berkumpul dan membentuk struktur seperti bintang, galaksi, dan gugus galaksi. Teori Big Bang didukung oleh banyak bukti observasional, termasuk radiasi latar belakang mikrogelombang kosmik (CMB), pengamatan ekspansi galaksi, dan distribusi elemen-elemen kimia di alam semesta.
Teori Big Bang adalah konsep dasar dalam kosmologi dan telah menjadi dasar bagi banyak penemuan penting tentang alam semesta. Meskipun teori ini sangat diterima dalam komunitas ilmiah, masih ada banyak pertanyaan yang perlu dijawab tentang alam semesta, seperti apa yang terjadi sebelum Big Bang atau apa yang menyebabkan ledakan dahsyat tersebut.
Teori Penciptaan Dunia Teori Ekspansi dan Konstraksi
Salah satu teori asal muasal alam semesta adalah teori oscillating, yang menyatakan bahwa alam semesta mengalami siklus ekspansi dan konstraksi secara terus-menerus. Menurut teori ini, alam semesta saat ini sedang dalam fase ekspansi, yang dimulai dari suatu titik singularitas yang sangat padat dan panas.
Suatu saat nanti, ekspansi ini akan berhenti dan berbalik menjadi konstraksi, yang akan berakhir dengan kembali ke titik singularitas. Kemudian, siklus ini akan berulang lagi dengan ekspansi baru. Teori oscillating ini menarik karena memberikan kemungkinan bahwa alam semesta tidak memiliki awal atau akhir yang pasti, melainkan bersifat abadi dan dinamis.
Ragam Teori Penciptaan Dunia dari Berbagai Agama
Selain teori yang dikeluarkan oleh berbagai ilmuwan, terdapat pula penjelasan proses penciptaan dunia yang dikemukakan oleh Agama.
Teori Penciptaan Dunia dalam Pandangan Islam
Kaum Asy’ariah berpendapat bahwa alam semesta adalah hadits (baru). Alam, menurut meraka, tidak berasal dari (sesuatu, hakikat jauhar dan ‘ardl), tetapi ia diciptakan dari nihil menjadi ada dengan kodrat dan irodat-Nya. Sedangkan teolog mu’tazilah berpendapat bahwa alam semesta diciptan Allah dari sesuatu yang telah ada yang mereka sebut dengan ma’dum. Yang dimaksud degan ma’dum ialah (sesuatu, zat dan hakikat). Bahkan ada yang mengatakan, alam ma’dum itu telah mempunyai wujud hanya saja belum menpunyai shurat seperti alam empiris.
Penciptaan alam semesta termasuk salah satu unsur yang penting tidak hanya dalam bahasan pemikiran setiap agama, bahkan term ini telah menjadi sebuah obyek penelitian ilmu pengetahuan kosmologi. Makanya, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, timbul banyak pertanyaan mengenai terjadinya alam semesta (universe).