Pengertian Budaya menurut Teori Sosiologi

sosiologi,budaya
Daftar Isi Artikel

Budaya adalah konsep yang sangat luas, bahkan para rekan sejawat dalam bidang sosiologi dan antropologi tidak memiliki definisi yang tetap mengenai istilah ini. Dalam bidang sosiologi, budaya didefinisikan sebagai kumpulan semua ide, keyakinan, perilaku, dan produk yang umumnya dimiliki dan dibuat oleh kelompok-kelompok sosial untuk menggambarkan dan mendefinisikan cara hidup mereka. Budaya mencakup segala aspek yang diciptakan dan dimiliki oleh manusia saat mereka berinteraksi bersama.

Budaya memiliki dampak yang sangat luas pada kehidupan kita. Hal ini mempengaruhi cara kita melihat dunia, memengaruhi cara berpikir kita, perilaku kita, nilai-nilai kita, cara kita berbicara, organisasi yang kita bentuk, ritual yang kita ikuti, hukum yang kita buat, serta apa dan bagaimana kita menyembah, makan, berpakaian, dan menganggap sesuatu cantik atau jelek. Budaya bahkan memengaruhi hal-hal yang seringkali dianggap sebagai masalah ilmiah seperti perawatan medis, kepribadian, seks, emosi, dan preferensi makanan kita.

Budaya bervariasi secara signifikan di seluruh dunia. Orang yang membaca buku ini mungkin akrab dengan budaya industri Barat, yang sering kali dianggap “normal” atau “lebih baik.” Namun, budaya lain yang sangat berbeda juga ada di seluruh dunia, dan orang-orang yang tinggal dalam budaya tersebut mungkin menganggapnya sebagai “normal” atau “lebih baik” bagi mereka. Ketika kita dihadapkan pada budaya yang berbeda, ini dapat mengakibatkan kejutan budaya, yaitu perasaan kebingungan yang muncul ketika kita berurusan dengan situasi dan cara hidup yang tidak kita kenal.

Salah satu contoh yang mencolok adalah penelitian yang dilakukan oleh antropolog Napoleon Chagnon (1997) tentang masyarakat Yanomamo di hutan hujan Brasil dan Venezuela. Ketika Chagnon pertama kali berinteraksi dengan mereka, dia menemui budaya yang sangat berbeda. Mereka hidup secara sederhana, berburu dengan busur dan anak panah, dan terlibat dalam peperangan antardesa. Mereka juga memiliki kebiasaan yang dianggap aneh oleh Chagnon, seperti menggunakan halusinogen yang dihirup. Bagi mereka, pakaian, penampilan, dan bau Chagnon juga tampak aneh. Ini adalah contoh bagaimana kebingungan budaya dapat muncul ketika budaya yang berbeda berinteraksi.

Penelitian Chagnon juga mencerminkan dampak globalisasi dan perubahan yang terjadi akibat kontak budaya yang berkembang. Ketika Chagnon kembali beberapa dekade kemudian, dia menemukan bahwa kontak dengan dunia luar, termasuk misionaris dan perusahaan yang mencari sumber daya hutan hujan, telah mengubah kehidupan Yanomamo secara dramatis, termasuk pengambilan tanah tradisional mereka dan eksploitasi mereka.

Penting bagi sosiolog untuk memahami bahwa budaya terdiri dari dua komponen utama: budaya material dan budaya nonmaterial. Budaya material mencakup semua benda fisik yang diciptakan oleh manusia melalui interaksi mereka, seperti pakaian, bangunan, perangkat lunak komputer, dan sebagainya. Sementara itu, budaya nonmaterial terdiri dari ide, bahasa, nilai, kepercayaan, perilaku, dan institusi sosial yang diciptakan oleh manusia.

Budaya material dapat berubah lebih cepat daripada budaya nonmaterial, sehingga terkadang terjadi kesenjangan budaya di mana perubahan dalam budaya material terjadi lebih cepat daripada budaya nonmaterial. Sebagai contoh, perkembangan teknologi seperti kloning dapat mengubah pandangan kita tentang etika dan moral, sehingga menimbulkan ketegangan budaya.

Penting untuk diingat bahwa dalam konteks sosiologi, setiap orang memiliki budaya, dan istilah “budaya” dalam penggunaan sehari-hari sering merujuk pada apa yang oleh sosiolog disebut sebagai “budaya tinggi,” yang biasanya diasosiasikan dengan elite sosial. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati agar tidak membingungkan penggunaan istilah ini dalam konteks sosiologis.

Registrasi dan Login

Untuk mengakses kursus secara penuh, registrasikan dirimu di sini!

Mulai Belajar di Tamansiswa.id