Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia didorong oleh berbagai hal, baik faktor intern maupun ekstern. Hal-hal yang melatarbelakangi kedatangan bangsa barat adalah sebagai berikut;
Perkembangan Merkantilisme, revolusi industri, dan kapitalisme

Merkantilisme adalah suatu paham kebijakan politik dan ekonomi suatu negara yang memiliki tujuan memupuk hasil kekayaan (berupa emas) sebanyak-banyaknya sebagai standar kesejahteraan dan kekuasaan negara. Untuk mencapai tujuan itu mucul semangat dari beberapa Negara Eropa untuk mencari daerah jajahan. Beberapa negara merkantilisme di Eropa misalnya; Perancis , Inggris, Jerman, Belanda.
Revolusi industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh mengenai cara memproduksi barang yang dikejakan oleh tenaga manusia atau hewan menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak. Mereka juga memerlukan daerah pemasaran untuk hasil hasil industrinya.
Kapitalisme merupakan suatu paham yang beranggapan bahwa dalam perekonomian, untuk mendapatkan keuntungan yang besar harus mempunyai modal sebesar-besarnya. Pemilikan modal yang besar dengan sendirinya akan menguasai berbagai sektor produksi, bahan baku, dan pemasaran. Menurut kapitalisme seseorang bebas memupuk kekayaannya
Jatuhnya Konstantinopel oleh Kekaisaran Turki Usmani tahun 1453

Penguasa Turki Islam dari dinasti Utsmani berhasil merebut Konstantinopel (Istambul) pada tahun 1453. Pada saat itu Konstantinopel
merupakan pusat pemerintahan Romawi Timur. Dengan jatuhnya Konstantinopel, maka perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh pedagang pedagang Islam. Jalur perdagangan Hal inilah yang mendorong para pedagang Eropa mencari jalan lain untuk mencapai penghasil rempah-rempah (Asia).